Rabu, 23 Mei 2012

My FF : ミッション?行為みましょう!


Chapter 1 : A Secret Mission

Markas Besar Mafia Danzo Shimura
(At 06.00 p.m)
Suasana hening terasa di ruangan utama markas Danzo Shimura. Pemilik markas tersebut sendiri sekarang sedang disandera oleh seorang gadis remaja 17 tahun yg ternyata adalah agen rahasia dari kota Konoha.
“Aku sudah mengetahui rencanamu Tuan Danzo” kata gadis remaja itu. Gadis berambut pirang ponytail itu menodongkan pistol ke arah pelipis laki-laki tua itu.
“Cih. Gadis ingusan sepertimu berani-beraninya mengancamku” remehnya. Ino, nama gadis itu hanya menatapnya datar.
Ceklek Ceklek
Ino sedikit tersulut emosi sehingga dia menarik pelatuk pistol tersebut.
“Diam! Menyerahlah dengan tenang jika kau tak ingin kepala busukmu kuhancurkan” geramnya.
“Ha ha gadis bodoh! Jika kau membunuhku bukankah tidak akan ada bukti kalau aku bersalah. Justru kau lah yg akan masuk penjara” tawanya kembali meremehkan.
BRAKK!
Pintupun terbuka lebar.
Terlihat seorang gadis remaja berambut coklat dicepol dua yg mendobrak pintu tadi.
“Hey kakek tua! Kau tahu bukti-bukti sudah ada ditanganku” kata gadis itu. Seringai kemenangan terpampang diwajahnya. Raut wajah Ino yg semula terkejut berubah menjadi ekspresi lega.
“BOCAH TENGIK!! ENYAHLAH KAU!!!” teriak Danzo murka. Sambil mencabut katananya, dia berlari menerjang gadis bercepol itu.
“Tenten awas!!!” pekik Ino.
Dengan secepat kilat gadis yg diketahui bernama Tenten itu bersalto dan langsung mencekal tangan Danzo ke belakang dan mengambil alih katananya.
“Ino!!” teriak Tenten member tanda. Ino hanya mengangguk dan menembakan peluru ke kaki Danzo. Mata Danzo membulat.
DOR! DOR!
“AKKHH!!” pekik Danzo. Rasa sakit menjalar di betisnya akibat tembakan peluru dari Ino. Belum sempat rasa terkejutnya hilang seorang gadis pink dengan tiba-tiba datang dan langsung melayangkan tinju tepat ke muka Danzo.
“Hya!! SHANAROO!!”
“Ukh!!” rintihnya. Tubuhnya langsung tersungkur di lantai yg dingin.
Suasana hening kembali terasa. Yg terdengar hanya suara deruan nafas tersengal dari ketiga gadis remaja.
“Apa dia mati Sakura?” Tanya Ino pada gadis berambut pink yg tadi meninju muka Danzo.
“Tidak dia hanya pingsan. Ayo cepat kita harus segera menemui Tsunade-sama” katanya sambil dengan santainya menarik kerah kemeja Danzo dan menyeretnya.
“Kau sadis Sakura” kata Tenten.
“Memangnya kita mau mengangkatnya? Toh dia adalah kakek-kakek bau tanah yg bengis” jawabnya enteng.
Ha’i.…Ha’i. Terserah kau lah. Ayo cepat kita masuk ke mobil. Aku ingin cepat-cepat kembali ke asrama dan tidur. Badanku serasa remuk semua” keluh Tenten sembari berjalan mendahului Ino dan Sakura.
“E-eh matte aku lupa akan satu hal?” kata Ino tiba-tiba.
“Apa?” Tanya Tenten dan Sakura serempak.
“Hinata-chan sama Temari mana?”
“Ah itu mereka!” tunjuk Tenten.
“Hoy matte Tenten, Ino, Sakura!” teriak gadis berkuncir 4, Temari yang sedang berlari menyusul mereka bersama Hinata, gadis berambut Indigo.
“Hah anak buah tua bangka itu banyak sekali. Untunglah kami bisa melawan mereka semua” cerita Temari.
Gomenasai tidak membantu kalian” kata Hinata.
“Ah daijobu  Hinata-chan. Yg penting kau dan Temari tidak apa-apa” kata Sakura.
“Lalu mau ditaruh dimana tua bangka itu. Aku tidak sudi ya satu mobil dengannya” protes Temari.
“Tenang kita taruh di bagasi belakang” jawab Sakura enteng.
“Kau sadis Sakura” kata Tenten lagi.
Ha’i aku memang sadis. Sudahlah cepat kalian naik ke mobil”
“Ya terserah kau lah” mereka pun masuk ke mobil di ikuti Sakura yg memasukan(?) Danzo ke bagasi belakang. Dan setelah itu mobilpun mulai menjauhi markas mafia itu.

ミッション?行為みましょう!
 (Mission? Let Us in Action!!)
By Kireina Yume
Diclaimer Masashi Kishimoto
Rated : T(Teen)
Genre : Adventure/Friendship/Romance(maybe)
Pairings : Sasusaku, SaiIno, Naruhina, Nejiten, Shikatema
Warning : Typo(s), OOC, Gaje, dll

Chapter 1 : A Secret Mission
Kantor Kepolisian Konoha
(At 06.30 a.m)
Suasana di kantor kepolisian Konoha belum begitu ramai. Ya bagi Tsunade, Kepala Kepolisian Konoha pagi hari adalah saat yg menyenangkan untuk minum sake. Bukankah minum sake di pagi hari itu tidak baik? Ya tapi itulah hal yg sering dilakukannya sembari mengecek dokumen-dokumen penyerahan hasil misi yg dijalankan anak buahnya. Kegiatan yg membosankan memang tetapi toh itu memang tugasnya sebagai pemimpin.
TOK TOK TOK
Terdengar ketukan pintu. Tsunade menghentikan kegiatannya.
“Masuk” katanya mempersilahkan.
Ceklek
Pintupun terbuka terlihat 5 orang gadis cantik yaitu Sakura, Ino, Tenten, Hinata,dan Temari memasuki ruangan Kepala Kepolisian tersebut.
“Tsunade-sama, ini hasil laporan misi kami kemarin. Mohon diperiksa” jelas Sakura sambil menyerahkan berkas-berkas laporan hasil misi. Tsunade menerimanya dan dibukanya data-data itu.
“Sebagai kapten dalam misi ini kau cukup tegas Sakura. Aku bangga padamu” pujinya. Sakura hanya menganggukan kepalanya.
“Tapi daripada membahas misi kemarin, aku mempunyai misi baru untuk kalian”
“Ha! Misi lagi! Oh berikanlah kami istirahat Tsunade-sama. Aku ingin bersantai ke tempat spa dan  ke salon barang sehari saja” Keluh Ino. Dia berusaha membujuk Tsunade agar tidak jadi memberinya misi.
Yare yare. Setiap hari kau ke tempat spa dan ke salon. Kita ini agen tidak membutuhkan perawatan semacam itu” kilah Tenten.
“Ck,,ck,,ck,, Tenten-chan semua wanita pasti membutuhkan perawatan seperti itu dan lagipula aku tidak ke tempat spa dan salon terus. Aku bahkan sudah menguranginya!” protesnya pada Tenten.
“Sayangnya kalian tidak boleh menolak misi ini. Agen rahasia kita banyak yg sedang menjalankan misi. Dan misi ini berlangsung lama.” Jelas Tsunade.
“Misi apa ini Tsunade-sama?” Tanya Temari.
“Kalian akan mencari informasi tentang Orochimaru, Ketua Mafia Terbesar di Jepang”
“Lalu kapan misi ini dilaksanakan?” Tanya Hinata.
“Pagi ini juga”
“HAH!!” teriak mereka berlima kaget.
“Oh kami-sama rasanya aku ingin pingsan” keluh Ino.
“Tugas kalian menyamar menjadi siswi di Konoha Internasional High School, memata-matai musuh dan menyerangnya jika diperlukan. Kemungkinan disana akan ada anak buah Jiraiya, kepala kepolisian Suna. Sekarang kalian keluar, ganti baju dan laksanakan misi kalian. Pendaftaran sekolah sudah aku urus dan identitas kalian aman. Wakatta na?” Tanya Tsunade setelah menjelaskan panjang lebar.
Ha’i. Wakarimashita” kata mereka lesu.
.
.
.
.
.
Konoha Internasional High School
(At 07.00 a.m)
Mobil yg mengantar Sakura, Ino, Tenten, Hinata, dan Temari berhenti di gerbang KIHS. Pintu mobil pun terbuka dan muncul lah gadis-gadis remaja cantik yg telah mengenakan seragam KIHS. Sekilas orang-orang akan mengira mereka adalah gadis remaja biasa. Orang-orang tidak akan tahu bahwa mereka adalah agen rahasia professional Konoha.
Sugoi! Besar sekali ya KIHS itu” kata Ino kagum.
“Iya kau benar” Tenten menimpali.
“Sudah selesai memujinya? Cepatlah masuk nona-nona” kata Yamato.
Ha’i Yamato-taichou kita masuk” kata Sakura.
.
.
.
.
“Anak-anak hari ini kita akan mendapatkan 5 murid baru sekaligus” kata guru berambut perak yg mengenakan masker.
Sensei!” panggil anak berambut bob pada gurunya.
“Ya Lee?” tanyanya.
“Muridnya laki-laki atau perempuan?”
“Mengenai itu aku belum tahu”
TOK TOK TOK
“Ah sepertinya itu mereka. Masuk!” kata Kakashi, guru tersebut mempersilahkan.
Muncul 5 gadis cantik melangkah memasuki kelas. Kaki jenjangnya melangkah dengan anggunnya. Seluruh murid hanya terdiam memperhatikan mereka. Murid laki-laki terkagum-kagum oleh kecantikan mereka dan murid perempuan hanya bisa memandang iri.
“Wah gadis-gadis cantik rupanya. Silahkan perkenalkan diri kalian dimulai dari kau” tunjuk kakashi pada Ino.
Ha’i sensei.Ohayou minna-san watashi wa Yamanaka Ino desu. Yoroshiku!” katanya riang sambil tersenyum manis.
“Uwah Ino-chan!” pekik anak laki-laki. Ino pun hanya mengedipkan mata ke arah mereka.
“Selanjutnya kau gadis berambut pink”
Namae wa Haruno Sakura desu” katanya singkat.
“Sakura-chan!!” pekik mereka a.k.a siswa laki-laki lagi.
“Selanjutnya kau” tunjuk Kakashi pada Tenten.
“Tenten desu. Yoroshiku” katanya singkat.
“Tenten-chan!!” teriak mereka lagi.
“Kau selanjutnya nona” tunjuknya pada Hinata.
W..watashi wa H..Hyuuga Hi..Hinata desu. Yo..yoroshiku m..minna” katanya sambil tersenyum malu-malu.
“KAWAII!!!” teriak para siswa laki-laki kencang. Mungkin kalau di dunia anime mata mereka akan berbentuk love akibat melihat wajah Hinata yg imut.
“Dan terakhir kau nona”
“Temari desu” katanya lebih singkat.
“Oo…. Temari-chan~!”
“Baiklah terima kasih sudah memperkenalkan diri. Bagi siswa lain ada yg ingin ditanyakan?” Tanya Kakashi.
Rata-rata seluruh siswa laki-laki banyak yg mengangkat tangan.
“Ya Kiba?”
“Buat Hinata-chan kau imut sekali sudah punya pacar belum?” goda Kiba
“A..ano” Hinata hanya berguman lirih sambil memainkan jarinya. Pipinya pun kini sudah semerah tomat.
“Huu!!” sorak siswa sekelas. Kiba hanya tertawa.
“Sudah sudah. Ada pertanyaan lain?” Tanya Kakashi lagi. Kali ini Sasame yg mengangkat tangan.
“Ano Ino-chan bagaimana caranya merawat kulit agar bisa putih dan mulus?” Tanya Sasame sambil mempersiapkan pena dan kertas untuk mencatat tips-tips dari Ino.
“Oh caranya setiap mandi gunakanlah lulur. Lulur sangat baik untuk membuat kulit mulus. Biasanya aku menggunakan lulur bengkoang. Dan setiap sebulan sekali pergilah ke tempat spa atau salon. Oh iya kau juga harus mengolesi kulitmu dengan lotion agar tidak kering” jelas Ino panjang lebar. Sasame pun mencatat dengan serius. Dan ternyata kegiatan Sasame diikuti oleh siswi-siswi lainnya. Tenten, Sakura, Temari hanya memandang Ino malas. Siswa laki-laki pun hanya bisa cengo.
“Sudah. Ayo kita memulai pelajaran. Ino kau duduk dengan Sasame, Sakura dengan Hinata, dan Tenten dengan Temari” kata Kakashi mengakhiri. Mendengar dirinya akan duduk dengan Ino, Sasame hanya bisa ber- Yes! ria karena siapa tahu dia akan mendapat informasi kecantikan(?) dari Ino.
SKIP TIME (Waktu Istirahat)
(At 09.00 a.m)
Saat ini Tenten, Sakura, Ino, Hinata, dan Temari sedang mendiskusikan rencana mereka di kantin sembari meminum jus.
“Baiklah hari pertama ini kita berpencar. Ino dan Hinata ke taman sekolah Sakura ke ruang aula, Tenten tetap di sini, dan aku akan berkeliling karena aku di beri informasi oleh Tsunade-sama bahwa musuh akan menuju ke sini, jadi kita harus waspada. Wakatta na?” Tanya Temari setelah menjelaskan rencananya.
Wakatta” Jawab mereka kompak dan langsung meninggalkan kantin kecuali Tenten.
Tanpa mereka sadari ada 5 orang siswa laki-laki mengikuti mereka.
.
.
.
.
.
“Wah bunganya indah indah ya Hinata-chan!” kata Ino kagum.
“Iya”
Saat ini Ino dan Hinata sedang berada di taman. Taman KIHS memang indah. Rumputnya terawat dan ditumbuhi banyak bunga. Biasanya banyak siswa-siswi yg makan siang di sini ataupun sekedar duduk-duduk.
Ino menoleh kesana kemari mencari-cari hal yg menurutnya menarik. Matanya tertuju pada seorang pemuda berambut hitam eboni dan berkulit pucat yg sedang melukis duduk di kursi taman.
“Ah! Hinata-chan sepertinya kita harus berpisah. Aku ingin melihat-lihat kesana dulu nanti kita bertemu lagi disini ya” katanya riang.
“Umm baiklah, Ino-chan” jawabnya sambil mengangguk.
“Baiklah jaa~!” katanya sambil berlari menjauh dari Hinata dan duduk di sebelah pemuda tadi yg ia perhatikan.
“Wah lukisanmu bagus!” pujinya.
“Ah! Biasa saja hanya mengisi waktu luang” agaknya pemuda itu sedikit terkejut akan kehadiran Ino.
“Perkenalkan Ino Yamanaka” kata Ino memperkenalkan diri dan mengulurkan tangannya. Pemuda itu lalu menerima uluran tangan Ino lalu mengucapkan namanya sambil mengeluarkan senyum yg menurut Ino senyum palsu.
“Sai Shimura” mata Ino membulat. Dirinya terkejut bahwa Sai, nama marga pemuda itu sama dengan Danzo yg notabene adalah Ketua mafia yg kemarin dia tangkap.
“Apakah kau–“
Sring… JLEB!
Belum selesai Ino berbicara tiba-tiba ada sebuah pisau menancap di pohon yg ada di sampingnya. Ino pun tidak jadi melanjutkan kata-katanya. ‘Pasti ada musuh’ pikirnya curiga. Matanya melirik ke segala arah mencari tahu darimana arah pisau itu. Sai pun agaknya juga curiga dan waspada.
Tiba-tiba muncul 1 pisau lagi. Kali ini pisau itu menuju ke arah Sai. Mata Sai membulat. Dia diam tak berkutik. Badanya terasa kaku digerakkan untuk menghindar. Dia sudah memejamkan matanya. Tetapi sepertinya pisau itu tak kunjung menusuknya. Ia lalu membuka matanya dilihatnya Ino yg sedang memegang kipas lipat yg menjepit pisau tadi.
Daijobu desuka, Sai” Tanya Ino khawatir.
“Aa daijobu” Sai masih termangu melihat Ino. Dia tak habis pikir bila tidak ada Ino dirinya nanti seperti apa. Lalu dia teringat akan sesuatu ‘Apakah dia anak buah Tsunade-sama?’
.
.
.
.
.
“Sepi sekali aula ini” kata Sakura. Kaki jenjangnya melangkah hendak melihat-lihat isi aula sekolah ini.
Tap tap tap
Tiba-tiba dirinya mendengar seseorang melangkah ke arahnya. Kepalanya pun menengok ke arah suara berasal. Matanya melihat seorang pemuda berambut raven bermodel err.. pantat ayam sedang menatap tajam ke arahnya. ‘Sepertinya aku melihat pemuda ini di kelas’ piker Sakura.
“Siapa kau?” tanyanya waspada. ‘Orang ini terlihat mencurigakan’ pikirnya lagi.
“Hn.Uchiha Sasuke” jawabnya singkat. Nada bicaranya terkesan dingin.
“Mau apa?” Tanya Sakura lagi. Sepertinya Sakura masih curiga.
“Kau Haruno Sakura agen rahasia pimpinan Tsunade-sama?” tanyanya yg membuat Sakura terkejut.
‘Bagaimana dia bisa tahu?’ “Bagaimana kau bisa tahu?”
“Kalau begitu salam kenal. Aku agen rahasia pimpinan Jiraiya-sama” katanya sambil mengulurkan tangan.
Sakurapun bernafas lega dia pikir orang tadi itu musuhnya.
“Salam kenal juga Uchiha-san” katanya menyambut uluran tangannnya.
“Sasuke” katanya singkat.
“Hm?” Sakura hanya bergumam bingung.
“Panggil aku Sasuke”
“Oh kalau begitu kau boleh memanggilku Sakura” katanya sambil tersenyum.

DOR! DOR!

Tiba-tiba terdengar suara tembakan. Tembakan itu menuju ke arah Sakura.
“Sakura awas!!” teriak Sasuke.
“Ah!” Sakura yg kaget langsung bersalto ke belakang.
“Sepertinya kita kedatangan musuh” kata Sasuke.
“Kau benar”
.
.
.
.
“Ah mereka lama sekali. Aku bosan” keluh Tenten sambil mengaduk-aduk jus strawberrynya yg tinggal setengah gelas. Dia sudah menunggu selama 15 menit di kantin. Walaupun tidak terlalu lama tetap saja ia bosan. Tiba-tiba terdengar suara gaduh.
DOR! DOR! PRANG!
“KYAA!!” teriak siswi KIHS yg kaget mendengar suara kaca jendela kantin yg pecah.
“Nona awas!” terdengar penjaga kantin memperingati Tenten agar menghindar dari pecahan kaca.
“Hah!” Tenten baru akan berlari saat tiba-tiba dirinya sudah didekap seseorang dan dibawa pergi menjauh dari kursi yg tadi didudukinya.
Tenten melihat ke wajah orang yg sudah mendekapnya tadi. Orang itu memiliki rambut coklat panjang dan memiliki warna mata seperti Hinata, lavender. ‘Dia laki-laki atau perempuan ya? Dan hah! Lavender!’ begitu teringat tentang kesamaan warna mata, Tenten menebak bahwa orang tadi masih satu anggota keluarga dengan Hinata.
Daijobu desuka?” tanyanya.
“Ah daijobu” jawab Tenten.
Namae wa?” tanyanya lagi.
“Tenten desu.Salam kenal err..”
“Neji. Hyuuga Neji” Tenten agak terkejut karena marga Neji dan Hinata sama namun dia mengulurkan tangannya.
“Salam kenal Neji boleh aku memanggilmu begitu?” Tanya Tenten.
“Hn, Tenten” katanya sambil menjabat tangan Tenten.
Lama keduanya terdiam sampai Neji mengeluarkan suara.
“Sepertinya kita harus menjauh. Disini banyak musuh” kata Neji sambil menarik tangan Tenten.
M..matte tapi bagaimana kalau musuh menyerang siswa-siswi disini?”
“Yg diincar bukan mereka tetapi kita. Bukankah kau agen rahasia, Tenten?” Tanya Neji sambil menarik Tenten. Untuk kedua kalinya Tenten dibuat terkejut oleh kata-kata Neji. ‘Dia mengetahui identitasku. Apa jangan-jangan dia..’.
“Kau agen rahasia yg dikirim oleh Jiraiya-sama” kata Tenten.
“Tak kusangka kau cepat mengerti”
.
.
.
.
.
Hinata sedang berjalan-jalan di sekitar taman dengan wajah gelisah. ‘Ino-chan jahat! Meninggalkan aku seorang diri disini’ gumam Hinata dalam hati. Tak bisa dipungkiri dirinya sedikit kesal pada temannya yg berambut pirang itu. Dengan seenaknya dia meninggalkan Hinata. Tapi ya sudahlah toh Hinata gadis yg sabar.
“Hoi! Kau Hinata-chan ya?” panggil seseorang. Hinata pun menolehkan kepalanya ke belakang. Matanya lavendernya menangkap sesosok pemuda berambut pirang jabrik yg berjalan mendekat ke arahnya.
“Kau Hyuuga Hinata-chan kan anak baru? Perkenalkan Namikaze Naruto!” kata Naruto yg langsung mengambil tangan Hinata dan mengajaknya bersalaman. Senyum lebar yg terpampang diwajahnya sedikit membuat pipi Hinata merona.
“H..Hyuuga Hi..Hinata. Salam k..kenal N..Namikaze-san” kata Hinata lirih.
“Ah panggil aku Naruto-kun” kata Naruto dengan percaya diri sambil menepuk dadanya.
“N..Naruto-kun?” kata Hinata.
“Kawai!! Hinata-chan kau imut sekali. Aku jadi ingin memelukmu” kata Naruto.
BLUSSH
Pipi Hinata sekarang jadi semerah tomat akibat mendengar pernyataan Naruto bahwa dirinya imut. Tapi dia bingung kenapa Naruto menghampirinya dan mengajaknya berkenalan.
“Hinata-chan sebenarnya ada yg ingin kutanyakan padamu. Apa kau mengenal Hyuuga Neji?” tanyanya.
“A..ah N..Neji nii-san adalah sepupuku”
“Oh kalau begitu kau tahu bahwa Neji adalah agen rahasia?” Tanya Naruto. Kali ini raut wajah Naruto serius.
“A..aku tidak tahu” sungguh Hinata tak menyangka bahwa sepupunya juga agen rahasia sama sepertinya.
“Ya sudah aku hanya bertanya. Mengenai Neji, anggap saja pertanyaan itu tidak pernah kutanyakan” kata Naruto sambil berbalik hendak meninggalkan Hinata.
“A..ano” mendengar gumaman Hinata, Naruto menghentikan langkahnya. “Na..Naruto-kun sebenarnya a..aku juga se..seorang agen rahasia” kata Hinata memberanikan diri untuk membongkar jati dirinya pada Naruto.
“Ha ha ha kau bercanda ya Hinata-chan? Mana mungkin gadis imut sepertimu agen rahasia” kata Naruto yg sepertinya tidak percaya. Kali ini Naruto sudah membalikan badannya ke arah Hinata.
“K..kalau tidak percaya lihat ini” Hinata menyerahkan kartu identitasnya. Hinata yg kesal akan sikap Naruto lalu menyerahkan kartu identitasnya.
“Kau agen suruhan Tsunade no baa-chan? Yg kemarin menangkap Danzo, Ketua Mafia itu?” Naruto menatap Hinata tidak percaya.
“I..Iya Na..Naruto-kun. K..kenapa kau memanggil Tsunade-sama,baa-chan?” Tanya Hinata bingung.
“Jelas saja dia sudah berumur 50 tahun jadi aku memanggilnya begitu karena dia sudah tua” kata Naruto dengan kurang ajar. Entah apa yg terjadi jika Tsunade mengetahuinya.
“Yosh! Aku Namikaze Naruto agen rahasia suruhan Jiraiya yg genit itu. Yoroshiku!” katanya memperkenalkan diri sekali lagi. ‘Bahkan memanggil pimpinan sendiri tidak sopan. Dasar Naruto-kun’ pikir Hinata.
.
.
.
.
.
“Aku menyesal tidak bergabung dengan Sakura. Hah.. darimana aku dapat informasi musuh jika hanya berada di tempat ini terus” keluh Temari pada dirinya sendiri. Setelah berputar-putar sekolah akhirnya ia memutuskan untuk ke ruang UKS saja untuk sekedar istirahat sejenak lalu menemui teman-temannya.
Mendokuse! Bisakah kau kecilkan volume suaramu nona. Aku ingin tidur” sahut sebuah suara tiba-tiba.
“Siapa kau?”
“Nara Shikamaru. Sebenarnya akulah yg berhak bertanya siapa kau” kata seorang pemuda berambut hitam diikat seperti nanas(?).
“Sabaku Temari. Kau harus sopan sedikit pada perempuan ‘Tuan Pemalas’”
“Iya ‘Nona Cerewet’”
“Apa kau bilang?!” geram Temari.
“Hah..mendokuse kenapa perempuan selalu cerewet”
Urusai! Aku mau kembali ke kelas” kata Temari sambil menghentakkan kakinya.
BLAM
Pintupun tertutup. Pemuda tadi hanya menatap dengan ekspresi datar.
“Hn nona merepotkan” gumamnya lalu kembali melanjutkan kegiatan tidurnya.
.
.
.
.
.
“Bagaimana teman-teman aku rasa kalian sudah punya informasi yg cukup kan?” Tanya Temari. Jam sekolah sudah selesai. Murid-murid berhamburan ke luar kelas tapi tidak dengan Temari, Sakura, Ino, Tenten, dan Hinata. Mereka sedang mendiskusikan tentang informasi yg mereka dapatkan.
“Sayangnya aku belum. Tapi aku tadi sempat diserang musuh. Aku juga sudah bertemu dengan anak buah Jiraiya-sama, namanya Uchiha Sasuke” kata Sakura.
“Aku sama dengan Sakura. Aku bertemu dengan anak buah Jiraiya-sama yg bernama Hyuuga Neji. Sepupumu kah Hinata?” jelas Tenten lalu bertanya pada Hinata.
“I..iya. Tadi aku juga sudah bertemu dengan anak yg bernama Namikaze Naruto anak buah Jiraiya-sama juga” Hinata menimpali.
“Ah ah tapi aku mempunyai satu informasi” sahut Ino.
“Apa?” Tanya Sakura.
“Tadi aku bertemu dengan seorang pemuda yg sedang melukis di taman. Dan aku mendekatinya lalu kutanyakan namanya. Namanya Sai..” kata-kata Ino berhenti sejenak.
“Sai?” gumam mereka serempak.
“..Shimura”
“NANI!!” teriak mereka kecuali Ino dan Hinata.
“Apakah ada hubungannya dengan kakek tua itu” Tanya Temari cepat.
“Mengenai itu aku tidak tahu”
“Lalu bagaimana dengan dirimu sendiri Temari?” Tenten mengalihkan pandangannya ke arah Temari.
“He he gomenasai. Aku belum menemukan informasi apa-apa” kata Temari sambil tersenyum kikuk.
“Yah Temari. Oh iya kita disuruh Sasuke untuk menemui mereka supaya dapat mengenal satu sama lain” kata Sakura memberitahu.
“Oh kapan? Siang ini?” Tanya Ino.
“Ya siang ini di kafe dekat sekolah. Kalau tidak salah namanya ‘Melody Café’” kata Sakura.
“Baiklah kita kesana sekarang”
.
.
.
.
Melody Café
(At 02.30 p.m)
Klining!
Suara lonceng terdengar dari arah pintu café menandakan bahwa ada seorang pengunjung yg masuk.
5 orang gadis muncul dari balik pintu muncul memasuki café tersebut. Seorang pemuda berambut pirang jabrik terlihat melambaikan tangan kepada mereka. Kelimanya berjalan ke arah tempat duduk pemuda itu dan teman-temannya.
“He he he kita bertemu lagi Hinata-chan” katanya pada gadis berambut indigo.
“I..iya N..Naruto-kun” jawab gadis itu, Hinata malu-malu.
“Kau! Nanas! Kenapa kau ada disini?!” tuding gadis berambut pirang kuncir empat pada pemuda berambut nanas.
“Hah mendokuse. Tentu saja karena aku adalah agen rahasia aku berkumpul disini” jawab Shikamaru, pemuda itu.
“Sai? Kau juga agen rahasia?” Tanya Ino heran.
“Ya begitulah”
“Tapi kenapa kau tidak menghindar saat itu”
“Aku adalah agen baru. Jadi aku belum bisa bergerak gesit”
“Oh begitu”
“Sepertinya kalian sudah mengenal masing-masing” sahut Sasuke tiba-tiba. “Seperti yg kalian tahu kami akan bekerja sama dengan kalian. Jadi kami mohon kerja samanya agar misi ini berjalan lancar dan cepat selesai”
“Untuk seminggu ini apakah kita akan mencari informasi tentang musuh” Tanya Sakura.
“Untuk mencari informasi sepertinya akan butuh waktu tiga minggu” sahut Neji.
“Benar. Mengingat musuh kita bukan orang sembarangan kita harus teliti dan hati-hati” tambah Shikamaru.
“Baiklah”
Tiba-tiba ponsel Ino berbunyi.
Moshi-moshi” jawabnya. Seluruh teman-temannya pun menoleh ke arah Ino.
“Ah Tsunade-sama
“Iya. Sudah. Sudah” katanya tidak jelas.
“Iya…Na..NANI!!!” teriaknya kaget.

つづく
(Tsuzuku/To Be Continue)