Chapter 1 : A Secret Mission
Markas Besar Mafia Danzo Shimura
(At 06.00 p.m)
Suasana hening terasa di ruangan utama markas Danzo Shimura.
Pemilik markas tersebut sendiri sekarang sedang disandera oleh seorang gadis
remaja 17 tahun yg ternyata adalah agen rahasia dari kota Konoha.
“Aku sudah mengetahui rencanamu Tuan Danzo” kata gadis remaja itu.
Gadis berambut pirang ponytail itu menodongkan pistol ke arah pelipis laki-laki
tua itu.
“Cih. Gadis ingusan sepertimu berani-beraninya mengancamku”
remehnya. Ino, nama gadis itu hanya menatapnya datar.
Ceklek Ceklek
Ino sedikit tersulut emosi sehingga dia menarik pelatuk pistol tersebut.
“Diam! Menyerahlah dengan tenang jika kau tak ingin kepala busukmu
kuhancurkan” geramnya.
“Ha ha gadis bodoh! Jika kau membunuhku bukankah tidak akan ada
bukti kalau aku bersalah. Justru kau lah yg akan masuk penjara” tawanya kembali
meremehkan.
BRAKK!
Pintupun terbuka lebar.
Terlihat seorang gadis remaja berambut coklat dicepol dua yg
mendobrak pintu tadi.
“Hey kakek tua! Kau tahu bukti-bukti sudah ada ditanganku” kata
gadis itu. Seringai kemenangan terpampang diwajahnya. Raut wajah Ino yg semula
terkejut berubah menjadi ekspresi lega.
“BOCAH TENGIK!! ENYAHLAH KAU!!!” teriak Danzo murka. Sambil
mencabut katananya, dia berlari menerjang gadis bercepol itu.
“Tenten awas!!!” pekik Ino.
Dengan secepat kilat gadis yg diketahui bernama Tenten itu bersalto
dan langsung mencekal tangan Danzo ke belakang dan mengambil alih katananya.
“Ino!!” teriak Tenten member tanda. Ino hanya mengangguk dan
menembakan peluru ke kaki Danzo. Mata Danzo membulat.
DOR! DOR!
“AKKHH!!” pekik Danzo. Rasa sakit menjalar di betisnya akibat
tembakan peluru dari Ino. Belum sempat rasa terkejutnya hilang seorang gadis
pink dengan tiba-tiba datang dan langsung melayangkan tinju tepat ke muka
Danzo.
“Hya!! SHANAROO!!”
“Ukh!!” rintihnya. Tubuhnya langsung tersungkur di lantai yg
dingin.
Suasana hening kembali terasa. Yg terdengar hanya suara deruan
nafas tersengal dari ketiga gadis remaja.
“Apa dia mati Sakura?” Tanya Ino pada gadis berambut pink yg tadi
meninju muka Danzo.
“Tidak dia hanya pingsan. Ayo cepat kita harus segera menemui
Tsunade-sama” katanya sambil dengan santainya menarik kerah kemeja Danzo dan
menyeretnya.
“Kau sadis Sakura” kata Tenten.
“Memangnya kita mau mengangkatnya? Toh dia adalah kakek-kakek bau
tanah yg bengis” jawabnya enteng.
“Ha’i.…Ha’i. Terserah kau lah. Ayo cepat kita masuk ke
mobil. Aku ingin cepat-cepat kembali ke asrama dan tidur. Badanku serasa remuk
semua” keluh Tenten sembari berjalan mendahului Ino dan Sakura.
“E-eh matte aku lupa akan satu hal?” kata Ino tiba-tiba.
“Apa?” Tanya Tenten dan Sakura serempak.
“Hinata-chan sama Temari mana?”
“Ah itu mereka!” tunjuk Tenten.
“Hoy matte Tenten, Ino, Sakura!” teriak gadis berkuncir 4,
Temari yang sedang berlari menyusul mereka bersama Hinata, gadis berambut
Indigo.
“Hah anak buah tua bangka itu banyak sekali. Untunglah kami bisa
melawan mereka semua” cerita Temari.
“Gomenasai tidak membantu kalian” kata Hinata.
“Ah daijobu Hinata-chan.
Yg penting kau dan Temari tidak apa-apa” kata Sakura.
“Lalu mau ditaruh dimana tua bangka itu. Aku tidak sudi ya satu
mobil dengannya” protes Temari.
“Tenang kita taruh di bagasi belakang” jawab Sakura enteng.
“Kau sadis Sakura” kata Tenten lagi.
“Ha’i aku memang sadis. Sudahlah cepat kalian naik ke mobil”
“Ya terserah kau lah” mereka pun masuk ke mobil di ikuti Sakura yg
memasukan(?) Danzo ke bagasi belakang. Dan setelah itu mobilpun mulai menjauhi
markas mafia itu.
ミッション?行為みましょう!
(Mission? Let Us in
Action!!)
By Kireina Yume
Diclaimer Masashi Kishimoto
Rated : T(Teen)
Genre : Adventure/Friendship/Romance(maybe)
Pairings : Sasusaku, SaiIno, Naruhina, Nejiten, Shikatema
Warning : Typo(s), OOC, Gaje, dll
Chapter 1 : A
Secret Mission
Kantor Kepolisian Konoha
(At 06.30 a.m)
Suasana di kantor kepolisian Konoha belum begitu ramai. Ya bagi
Tsunade, Kepala Kepolisian Konoha pagi hari adalah saat yg menyenangkan untuk
minum sake. Bukankah minum sake di pagi hari itu tidak baik? Ya
tapi itulah hal yg sering dilakukannya sembari mengecek dokumen-dokumen
penyerahan hasil misi yg dijalankan anak buahnya. Kegiatan yg membosankan
memang tetapi toh itu memang tugasnya sebagai pemimpin.
TOK TOK TOK
Terdengar ketukan pintu. Tsunade menghentikan kegiatannya.
“Masuk” katanya mempersilahkan.
Ceklek
Pintupun terbuka terlihat 5 orang gadis cantik yaitu Sakura, Ino,
Tenten, Hinata,dan Temari memasuki ruangan Kepala Kepolisian tersebut.
“Tsunade-sama, ini hasil laporan misi kami kemarin. Mohon
diperiksa” jelas Sakura sambil menyerahkan berkas-berkas laporan hasil misi.
Tsunade menerimanya dan dibukanya data-data itu.
“Sebagai kapten dalam misi ini kau cukup tegas Sakura. Aku bangga
padamu” pujinya. Sakura hanya menganggukan kepalanya.
“Tapi daripada membahas misi kemarin, aku mempunyai misi baru untuk
kalian”
“Ha! Misi lagi! Oh berikanlah kami istirahat Tsunade-sama.
Aku ingin bersantai ke tempat spa dan ke
salon barang sehari saja” Keluh Ino. Dia berusaha membujuk Tsunade agar tidak
jadi memberinya misi.
“Yare yare. Setiap hari kau ke tempat spa dan ke salon. Kita
ini agen tidak membutuhkan perawatan semacam itu” kilah Tenten.
“Ck,,ck,,ck,, Tenten-chan semua wanita pasti membutuhkan
perawatan seperti itu dan lagipula aku tidak ke tempat spa dan salon terus. Aku
bahkan sudah menguranginya!” protesnya pada Tenten.
“Sayangnya kalian tidak boleh menolak misi ini. Agen rahasia kita
banyak yg sedang menjalankan misi. Dan misi ini berlangsung lama.” Jelas
Tsunade.
“Misi apa ini Tsunade-sama?” Tanya Temari.
“Kalian akan mencari informasi tentang Orochimaru, Ketua Mafia
Terbesar di Jepang”
“Lalu kapan misi ini dilaksanakan?” Tanya Hinata.
“Pagi ini juga”
“HAH!!” teriak mereka berlima kaget.
“Oh kami-sama rasanya aku ingin pingsan” keluh Ino.
“Tugas kalian menyamar menjadi siswi di Konoha Internasional High
School, memata-matai musuh dan menyerangnya jika diperlukan. Kemungkinan disana
akan ada anak buah Jiraiya, kepala kepolisian Suna. Sekarang kalian keluar,
ganti baju dan laksanakan misi kalian. Pendaftaran sekolah sudah aku urus dan
identitas kalian aman. Wakatta na?” Tanya Tsunade setelah menjelaskan
panjang lebar.
“Ha’i. Wakarimashita” kata mereka lesu.
.
.
.
.
.
Konoha Internasional High School
(At 07.00 a.m)
Mobil yg mengantar Sakura, Ino, Tenten, Hinata, dan Temari berhenti
di gerbang KIHS. Pintu mobil pun terbuka dan muncul lah gadis-gadis remaja
cantik yg telah mengenakan seragam KIHS. Sekilas orang-orang akan mengira
mereka adalah gadis remaja biasa. Orang-orang tidak akan tahu bahwa mereka
adalah agen rahasia professional Konoha.
“Sugoi! Besar sekali ya KIHS itu” kata Ino kagum.
“Iya kau benar” Tenten menimpali.
“Sudah selesai memujinya? Cepatlah masuk nona-nona” kata Yamato.
“Ha’i Yamato-taichou kita masuk” kata Sakura.
.
.
.
.
“Anak-anak hari ini kita akan mendapatkan 5 murid baru sekaligus”
kata guru berambut perak yg mengenakan masker.
“Sensei!” panggil anak berambut bob pada gurunya.
“Ya Lee?” tanyanya.
“Muridnya laki-laki atau perempuan?”
“Mengenai itu aku belum tahu”
TOK TOK TOK
“Ah sepertinya itu mereka. Masuk!” kata Kakashi, guru tersebut
mempersilahkan.
Muncul 5 gadis cantik melangkah memasuki kelas. Kaki jenjangnya
melangkah dengan anggunnya. Seluruh murid hanya terdiam memperhatikan mereka.
Murid laki-laki terkagum-kagum oleh kecantikan mereka dan murid perempuan hanya
bisa memandang iri.
“Wah gadis-gadis cantik rupanya. Silahkan perkenalkan diri kalian
dimulai dari kau” tunjuk kakashi pada Ino.
“Ha’i sensei.Ohayou minna-san watashi wa Yamanaka Ino
desu. Yoroshiku!” katanya riang sambil tersenyum manis.
“Uwah Ino-chan!” pekik anak laki-laki. Ino pun hanya
mengedipkan mata ke arah mereka.
“Selanjutnya kau gadis berambut pink”
“Namae wa Haruno Sakura desu” katanya singkat.
“Sakura-chan!!” pekik mereka a.k.a siswa laki-laki lagi.
“Selanjutnya kau” tunjuk Kakashi pada Tenten.
“Tenten desu. Yoroshiku” katanya singkat.
“Tenten-chan!!” teriak mereka lagi.
“Kau selanjutnya nona” tunjuknya pada Hinata.
“W..watashi wa H..Hyuuga Hi..Hinata desu. Yo..yoroshiku
m..minna” katanya sambil tersenyum malu-malu.
“KAWAII!!!” teriak para siswa laki-laki kencang. Mungkin kalau di
dunia anime mata mereka akan berbentuk love akibat melihat wajah Hinata yg
imut.
“Dan terakhir kau nona”
“Temari desu” katanya lebih singkat.
“Oo…. Temari-chan~!”
“Baiklah terima kasih sudah memperkenalkan diri. Bagi siswa lain
ada yg ingin ditanyakan?” Tanya Kakashi.
Rata-rata seluruh siswa laki-laki banyak yg mengangkat tangan.
“Ya Kiba?”
“Buat Hinata-chan kau imut sekali sudah punya pacar belum?”
goda Kiba
“A..ano” Hinata hanya berguman lirih sambil memainkan jarinya.
Pipinya pun kini sudah semerah tomat.
“Huu!!” sorak siswa sekelas. Kiba hanya tertawa.
“Sudah sudah. Ada pertanyaan lain?” Tanya Kakashi lagi. Kali ini
Sasame yg mengangkat tangan.
“Ano Ino-chan bagaimana caranya merawat kulit agar bisa
putih dan mulus?” Tanya Sasame sambil mempersiapkan pena dan kertas untuk
mencatat tips-tips dari Ino.
“Oh caranya setiap mandi gunakanlah lulur. Lulur sangat baik untuk
membuat kulit mulus. Biasanya aku menggunakan lulur bengkoang. Dan setiap
sebulan sekali pergilah ke tempat spa atau salon. Oh iya kau juga harus
mengolesi kulitmu dengan lotion agar tidak kering” jelas Ino panjang lebar.
Sasame pun mencatat dengan serius. Dan ternyata kegiatan Sasame diikuti oleh
siswi-siswi lainnya. Tenten, Sakura, Temari hanya memandang Ino malas. Siswa
laki-laki pun hanya bisa cengo.
“Sudah. Ayo kita memulai pelajaran. Ino kau duduk dengan Sasame,
Sakura dengan Hinata, dan Tenten dengan Temari” kata Kakashi mengakhiri.
Mendengar dirinya akan duduk dengan Ino, Sasame hanya bisa ber- Yes! ria karena
siapa tahu dia akan mendapat informasi kecantikan(?) dari Ino.
SKIP TIME (Waktu Istirahat)
(At 09.00 a.m)
Saat ini Tenten, Sakura, Ino, Hinata, dan Temari sedang
mendiskusikan rencana mereka di kantin sembari meminum jus.
“Baiklah hari pertama ini kita berpencar. Ino dan Hinata ke taman
sekolah Sakura ke ruang aula, Tenten tetap di sini, dan aku akan berkeliling
karena aku di beri informasi oleh Tsunade-sama bahwa musuh akan menuju
ke sini, jadi kita harus waspada. Wakatta na?” Tanya Temari setelah
menjelaskan rencananya.
“Wakatta” Jawab mereka kompak dan langsung meninggalkan
kantin kecuali Tenten.
Tanpa mereka sadari ada 5 orang siswa laki-laki mengikuti mereka.
.
.
.
.
.
“Wah bunganya indah indah ya Hinata-chan!” kata Ino kagum.
“Iya”
Saat ini Ino dan Hinata sedang berada di taman. Taman KIHS memang
indah. Rumputnya terawat dan ditumbuhi banyak bunga. Biasanya banyak
siswa-siswi yg makan siang di sini ataupun sekedar duduk-duduk.
Ino menoleh kesana kemari mencari-cari hal yg menurutnya menarik.
Matanya tertuju pada seorang pemuda berambut hitam eboni dan berkulit pucat yg
sedang melukis duduk di kursi taman.
“Ah! Hinata-chan sepertinya kita harus berpisah. Aku ingin
melihat-lihat kesana dulu nanti kita bertemu lagi disini ya” katanya riang.
“Umm baiklah, Ino-chan” jawabnya sambil mengangguk.
“Baiklah jaa~!” katanya sambil berlari menjauh dari Hinata dan
duduk di sebelah pemuda tadi yg ia perhatikan.
“Wah lukisanmu bagus!” pujinya.
“Ah! Biasa saja hanya mengisi waktu luang” agaknya pemuda itu
sedikit terkejut akan kehadiran Ino.
“Perkenalkan Ino Yamanaka” kata Ino memperkenalkan diri dan
mengulurkan tangannya. Pemuda itu lalu menerima uluran tangan Ino lalu
mengucapkan namanya sambil mengeluarkan senyum yg menurut Ino senyum palsu.
“Sai Shimura” mata Ino membulat. Dirinya terkejut bahwa Sai, nama
marga pemuda itu sama dengan Danzo yg notabene adalah Ketua mafia yg kemarin
dia tangkap.
“Apakah kau–“
Sring… JLEB!
Belum selesai Ino berbicara tiba-tiba ada sebuah pisau menancap di
pohon yg ada di sampingnya. Ino pun tidak jadi melanjutkan kata-katanya. ‘Pasti
ada musuh’ pikirnya curiga. Matanya melirik ke segala arah mencari tahu
darimana arah pisau itu. Sai pun agaknya juga curiga dan waspada.
Tiba-tiba muncul 1 pisau lagi. Kali ini pisau itu menuju ke arah
Sai. Mata Sai membulat. Dia diam tak berkutik. Badanya terasa kaku digerakkan
untuk menghindar. Dia sudah memejamkan matanya. Tetapi sepertinya pisau itu tak
kunjung menusuknya. Ia lalu membuka matanya dilihatnya Ino yg sedang memegang
kipas lipat yg menjepit pisau tadi.
“Daijobu desuka, Sai” Tanya Ino khawatir.
“Aa daijobu” Sai masih termangu melihat Ino. Dia tak habis
pikir bila tidak ada Ino dirinya nanti seperti apa. Lalu dia teringat akan
sesuatu ‘Apakah dia anak buah Tsunade-sama?’
.
.
.
.
.
“Sepi sekali aula ini” kata Sakura. Kaki jenjangnya melangkah
hendak melihat-lihat isi aula sekolah ini.
Tap tap tap
Tiba-tiba dirinya mendengar seseorang melangkah ke arahnya.
Kepalanya pun menengok ke arah suara berasal. Matanya melihat seorang pemuda
berambut raven bermodel err.. pantat ayam sedang menatap tajam ke arahnya.
‘Sepertinya aku melihat pemuda ini di kelas’ piker Sakura.
“Siapa kau?” tanyanya waspada. ‘Orang ini terlihat mencurigakan’
pikirnya lagi.
“Hn.Uchiha Sasuke” jawabnya singkat. Nada bicaranya terkesan
dingin.
“Mau apa?” Tanya Sakura lagi. Sepertinya Sakura masih curiga.
“Kau Haruno Sakura agen rahasia pimpinan Tsunade-sama?” tanyanya yg
membuat Sakura terkejut.
‘Bagaimana dia bisa tahu?’ “Bagaimana kau bisa tahu?”
“Kalau begitu salam kenal. Aku agen rahasia pimpinan Jiraiya-sama”
katanya sambil mengulurkan tangan.
Sakurapun bernafas lega dia pikir orang tadi itu musuhnya.
“Salam kenal juga Uchiha-san” katanya menyambut uluran tangannnya.
“Sasuke” katanya singkat.
“Hm?” Sakura hanya bergumam bingung.
“Panggil aku Sasuke”
“Oh kalau begitu kau boleh memanggilku Sakura” katanya sambil
tersenyum.
DOR! DOR!
Tiba-tiba terdengar suara tembakan. Tembakan itu menuju ke arah
Sakura.
“Sakura awas!!” teriak Sasuke.
“Ah!” Sakura yg kaget langsung bersalto ke belakang.
“Sepertinya kita kedatangan musuh” kata Sasuke.
“Kau benar”
.
.
.
.
“Ah mereka lama sekali. Aku bosan” keluh Tenten sambil
mengaduk-aduk jus strawberrynya yg tinggal setengah gelas. Dia sudah menunggu
selama 15 menit di kantin. Walaupun tidak terlalu lama tetap saja ia bosan.
Tiba-tiba terdengar suara gaduh.
DOR! DOR! PRANG!
“KYAA!!” teriak siswi KIHS yg kaget mendengar suara kaca jendela
kantin yg pecah.
“Nona awas!” terdengar penjaga kantin memperingati Tenten agar
menghindar dari pecahan kaca.
“Hah!” Tenten baru akan berlari saat tiba-tiba dirinya sudah
didekap seseorang dan dibawa pergi menjauh dari kursi yg tadi didudukinya.
Tenten melihat ke wajah orang yg sudah mendekapnya tadi. Orang itu
memiliki rambut coklat panjang dan memiliki warna mata seperti Hinata,
lavender. ‘Dia laki-laki atau perempuan ya? Dan hah! Lavender!’ begitu teringat
tentang kesamaan warna mata, Tenten menebak bahwa orang tadi masih satu anggota
keluarga dengan Hinata.
“Daijobu desuka?” tanyanya.
“Ah daijobu” jawab Tenten.
“Namae wa?” tanyanya lagi.
“Tenten desu.Salam kenal err..”
“Neji. Hyuuga Neji” Tenten agak terkejut karena marga Neji dan
Hinata sama namun dia mengulurkan tangannya.
“Salam kenal Neji boleh aku memanggilmu begitu?” Tanya
Tenten.
“Hn, Tenten” katanya sambil menjabat tangan Tenten.
Lama keduanya terdiam sampai Neji mengeluarkan suara.
“Sepertinya kita harus menjauh. Disini banyak musuh” kata Neji
sambil menarik tangan Tenten.
“M..matte tapi bagaimana kalau musuh menyerang siswa-siswi
disini?”
“Yg diincar bukan mereka tetapi kita. Bukankah kau agen rahasia,
Tenten?” Tanya Neji sambil menarik Tenten. Untuk kedua kalinya Tenten dibuat
terkejut oleh kata-kata Neji. ‘Dia mengetahui identitasku. Apa jangan-jangan
dia..’.
“Kau agen rahasia yg dikirim oleh Jiraiya-sama” kata Tenten.
“Tak kusangka kau cepat mengerti”
.
.
.
.
.
Hinata sedang berjalan-jalan di sekitar taman dengan wajah gelisah.
‘Ino-chan jahat! Meninggalkan aku seorang diri disini’ gumam Hinata
dalam hati. Tak bisa dipungkiri dirinya sedikit kesal pada temannya yg berambut
pirang itu. Dengan seenaknya dia meninggalkan Hinata. Tapi ya sudahlah toh
Hinata gadis yg sabar.
“Hoi! Kau Hinata-chan ya?” panggil seseorang. Hinata pun menolehkan
kepalanya ke belakang. Matanya lavendernya menangkap sesosok pemuda berambut
pirang jabrik yg berjalan mendekat ke arahnya.
“Kau Hyuuga Hinata-chan kan anak baru? Perkenalkan Namikaze
Naruto!” kata Naruto yg langsung mengambil tangan Hinata dan mengajaknya
bersalaman. Senyum lebar yg terpampang diwajahnya sedikit membuat pipi Hinata
merona.
“H..Hyuuga Hi..Hinata. Salam k..kenal N..Namikaze-san” kata Hinata
lirih.
“Ah panggil aku Naruto-kun” kata Naruto dengan percaya diri sambil
menepuk dadanya.
“N..Naruto-kun?” kata Hinata.
“Kawai!! Hinata-chan kau imut sekali. Aku jadi ingin memelukmu”
kata Naruto.
BLUSSH
Pipi Hinata sekarang jadi semerah tomat akibat mendengar pernyataan
Naruto bahwa dirinya imut. Tapi dia bingung kenapa Naruto menghampirinya dan
mengajaknya berkenalan.
“Hinata-chan sebenarnya ada yg ingin kutanyakan padamu. Apa kau
mengenal Hyuuga Neji?” tanyanya.
“A..ah N..Neji nii-san adalah sepupuku”
“Oh kalau begitu kau tahu bahwa Neji adalah agen rahasia?” Tanya
Naruto. Kali ini raut wajah Naruto serius.
“A..aku tidak tahu” sungguh Hinata tak menyangka bahwa sepupunya
juga agen rahasia sama sepertinya.
“Ya sudah aku hanya bertanya. Mengenai Neji, anggap saja pertanyaan
itu tidak pernah kutanyakan” kata Naruto sambil berbalik hendak meninggalkan
Hinata.
“A..ano” mendengar gumaman Hinata, Naruto menghentikan langkahnya.
“Na..Naruto-kun sebenarnya a..aku juga se..seorang agen rahasia” kata Hinata
memberanikan diri untuk membongkar jati dirinya pada Naruto.
“Ha ha ha kau bercanda ya Hinata-chan? Mana mungkin gadis imut
sepertimu agen rahasia” kata Naruto yg sepertinya tidak percaya. Kali ini
Naruto sudah membalikan badannya ke arah Hinata.
“K..kalau tidak percaya lihat ini” Hinata menyerahkan kartu
identitasnya. Hinata yg kesal akan sikap Naruto lalu menyerahkan kartu
identitasnya.
“Kau agen suruhan Tsunade no baa-chan? Yg kemarin menangkap
Danzo, Ketua Mafia itu?” Naruto menatap Hinata tidak percaya.
“I..Iya Na..Naruto-kun. K..kenapa kau memanggil Tsunade-sama,baa-chan?”
Tanya Hinata bingung.
“Jelas saja dia sudah berumur 50 tahun jadi aku memanggilnya begitu
karena dia sudah tua” kata Naruto dengan kurang ajar. Entah apa yg terjadi jika
Tsunade mengetahuinya.
“Yosh! Aku Namikaze Naruto agen rahasia suruhan Jiraiya yg genit
itu. Yoroshiku!” katanya memperkenalkan diri sekali lagi. ‘Bahkan
memanggil pimpinan sendiri tidak sopan. Dasar Naruto-kun’ pikir Hinata.
.
.
.
.
.
“Aku menyesal tidak bergabung dengan Sakura. Hah.. darimana aku
dapat informasi musuh jika hanya berada di tempat ini terus” keluh Temari pada
dirinya sendiri. Setelah berputar-putar sekolah akhirnya ia memutuskan untuk ke
ruang UKS saja untuk sekedar istirahat sejenak lalu menemui teman-temannya.
“Mendokuse! Bisakah kau kecilkan volume suaramu nona. Aku
ingin tidur” sahut sebuah suara tiba-tiba.
“Siapa kau?”
“Nara Shikamaru. Sebenarnya akulah yg berhak bertanya siapa kau”
kata seorang pemuda berambut hitam diikat seperti nanas(?).
“Sabaku Temari. Kau harus sopan sedikit pada perempuan ‘Tuan
Pemalas’”
“Iya ‘Nona Cerewet’”
“Apa kau bilang?!” geram Temari.
“Hah..mendokuse kenapa perempuan selalu cerewet”
“Urusai! Aku mau kembali ke kelas” kata Temari sambil
menghentakkan kakinya.
BLAM
Pintupun tertutup. Pemuda tadi hanya menatap dengan ekspresi datar.
“Hn nona merepotkan” gumamnya lalu kembali melanjutkan kegiatan
tidurnya.
.
.
.
.
.
“Bagaimana teman-teman aku rasa kalian sudah punya informasi yg
cukup kan?” Tanya Temari. Jam sekolah sudah selesai. Murid-murid berhamburan ke
luar kelas tapi tidak dengan Temari, Sakura, Ino, Tenten, dan Hinata. Mereka
sedang mendiskusikan tentang informasi yg mereka dapatkan.
“Sayangnya aku belum. Tapi aku tadi sempat diserang musuh. Aku juga
sudah bertemu dengan anak buah Jiraiya-sama, namanya Uchiha Sasuke” kata
Sakura.
“Aku sama dengan Sakura. Aku bertemu dengan anak buah Jiraiya-sama
yg bernama Hyuuga Neji. Sepupumu kah Hinata?” jelas Tenten lalu bertanya pada
Hinata.
“I..iya. Tadi aku juga sudah bertemu dengan anak yg bernama
Namikaze Naruto anak buah Jiraiya-sama juga” Hinata menimpali.
“Ah ah tapi aku mempunyai satu informasi” sahut Ino.
“Apa?” Tanya Sakura.
“Tadi aku bertemu dengan seorang pemuda yg sedang melukis di taman.
Dan aku mendekatinya lalu kutanyakan namanya. Namanya Sai..” kata-kata Ino
berhenti sejenak.
“Sai?” gumam mereka serempak.
“..Shimura”
“NANI!!” teriak mereka kecuali Ino dan Hinata.
“Apakah ada hubungannya dengan kakek tua itu” Tanya Temari cepat.
“Mengenai itu aku tidak tahu”
“Lalu bagaimana dengan dirimu sendiri Temari?” Tenten mengalihkan
pandangannya ke arah Temari.
“He he gomenasai. Aku belum menemukan informasi apa-apa” kata
Temari sambil tersenyum kikuk.
“Yah Temari. Oh iya kita disuruh Sasuke untuk menemui mereka supaya
dapat mengenal satu sama lain” kata Sakura memberitahu.
“Oh kapan? Siang ini?” Tanya Ino.
“Ya siang ini di kafe dekat sekolah. Kalau tidak salah namanya ‘Melody
Café’” kata Sakura.
“Baiklah kita kesana sekarang”
.
.
.
.
Melody Café
(At 02.30 p.m)
Klining!
Suara lonceng terdengar dari arah pintu café menandakan bahwa ada
seorang pengunjung yg masuk.
5 orang gadis muncul dari balik pintu muncul memasuki café tersebut.
Seorang pemuda berambut pirang jabrik terlihat melambaikan tangan kepada
mereka. Kelimanya berjalan ke arah tempat duduk pemuda itu dan teman-temannya.
“He he he kita bertemu lagi Hinata-chan” katanya pada gadis
berambut indigo.
“I..iya N..Naruto-kun” jawab gadis itu, Hinata malu-malu.
“Kau! Nanas! Kenapa kau ada disini?!” tuding gadis berambut pirang
kuncir empat pada pemuda berambut nanas.
“Hah mendokuse. Tentu saja karena aku adalah agen rahasia
aku berkumpul disini” jawab Shikamaru, pemuda itu.
“Sai? Kau juga agen rahasia?” Tanya Ino heran.
“Ya begitulah”
“Tapi kenapa kau tidak menghindar saat itu”
“Aku adalah agen baru. Jadi aku belum bisa bergerak gesit”
“Oh begitu”
“Sepertinya kalian sudah mengenal masing-masing” sahut Sasuke
tiba-tiba. “Seperti yg kalian tahu kami akan bekerja sama dengan kalian. Jadi kami
mohon kerja samanya agar misi ini berjalan lancar dan cepat selesai”
“Untuk seminggu ini apakah kita akan mencari informasi tentang
musuh” Tanya Sakura.
“Untuk mencari informasi sepertinya akan butuh waktu tiga minggu”
sahut Neji.
“Benar. Mengingat musuh kita bukan orang sembarangan kita harus
teliti dan hati-hati” tambah Shikamaru.
“Baiklah”
Tiba-tiba ponsel Ino berbunyi.
“Moshi-moshi” jawabnya. Seluruh teman-temannya pun menoleh
ke arah Ino.
“Ah Tsunade-sama”
“Iya. Sudah. Sudah” katanya tidak jelas.
“Iya…Na..NANI!!!” teriaknya kaget.
つづく
(Tsuzuku/To Be
Continue)